Setelah ada kejadian yang memakan korban sipil lagi, pemerintah seluruh dunia menginginkan skema akuntabilitas terhadap Avengers. Dalam perjanjian Sokovia, tim Avengers wajib tunduk pada PBB dan hanya bergerak sesuai dengan persetujuan dewan. Captain America jelas tidak ingin tunduk pada pemerintah manapun, dan tetap ingin menegakkan independensi Avengers. Tetapi Tony Stark merasa perlunya pengawasan untuk menekan jumlah korban sipil seminimal mungkin. Perbedaan idelogi ini yang melandasi perseteruan di antara dua kubu, ditambah lagi dengan alasan personal yang membuat perteruan mereka menjadi semakin sengit.
Review
Review
Film ke-13 dari Marvel Cinematic Universe ini – sekaligus film pembuka untuk Phase 3 – menjadi sangat signifikan bagi kelanjutan kisah tim pahlawan super yang tampak memiliki dua kepala ini. Meski dihujani oleh banyak karakter yang masing-masing memiliki kekuatan super dan latar belakang cerita masing-masing, 147 menit menjadi sangat cukup untuk memberikan porsi yang signifikan bagi setiap karakter. Deretan aksi yang tidak lagi melawan super villain – melainkan melawan sesama superhero – jelas menjadi daya tarik utama film ini.
Memang sulit untuk memiliki dua nahkoda dalam satu kapal. Dari awal pertemuan antara Captain America dengan Iron Man memang selalu penuh tensi. Friksi tersebut sempat ditunjukkan dengan emosional dalamAvengers: Age of Ultron (2015) – sebuah set-up yang sangat brilian untuk masuk dalam kisah Civil War ini. Perbedaan sikap dan karakter tersebut akhirnya sampai pada puncaknya, yang turut memecah belah tim superhero favorit kita. Meski ada satu bit latar belakang konflik yang kurang kuat, tapi jelas dapat dimaklumi dengan terakumulasinya berbagai latar belakang yang kemudian menumpuk menjadi satu.
Secara mengejutkan, konflik tersebut mengandung muatan emosi yang cukup signifikan. Hasilnya, penonton netral seperti saya pun secara bawah sadar memilih salah satu pihak – setidaknya pada klimaks yang cukup emosional. Secara brilian, semua tersebut digambarkan tanpa lepas fokus utama pada Captain America – yang memang ini adalah solo filmnya yang ketiga dalam MCU. Meski banyak bagian mengupas pengembangan karakter Tony Stark, tetapi semua itu tetap mengarah pada karakter Captain America dengan cara yangsubtle.
Salah satu keunggulan Marvel memang pada unsur hiburan. Konflik setinggi apapun – bahkan antar teman – bisa dibalut seringan mungkin dan tidak jatuh pada atmosfer yang kelam dan tanpa harapan. Selain itu, lelucon khas Marvel yang komikal pun tetap hadir dalam film ini. Deretan lelucon yang akan memastikan penonton untuk tertawa selama 30 menit sekali. Yang lebih menyenangkan jelas melihat semua karakter superhero dengan kekuatan supernya yang selalu memiliki unsur kejutan.
Screenshoot
Screenshoot

Trailer
Trailer
- 3GP 320×240
Download Captain America: Civil War (2016) Bluray Format AVI – 480 MKV
AVI 240p
GoogleDrive Upfile More Link
AVI 240p
GoogleDrive Upfile More Link
MP4 480p
GoogleDrive Openload More Link
3 comments
Pingback: Black Panther (2018) Subtitle Indonesia
Pingback: Spider-Man: Homecoming (2017) Subtitle Indonesaia MP4 & MKV
Pingback: Download Spider-Man: Homecoming (2017) BluRay Subtitle Indonesia MP4 & MKV